Diposkan pada Opini

Semakin Diulang Semakin Lancar

Pagi ini Yahya nampak malas-malasan ketika masih memiliki tanggungan praktik tilawah Al-Qur’an. Soalnya targetnya hari Jumat belum terbaca kemarin. Jadilah hari Sabtu ini waktunya dia bersantai digunakan untuk mengejar target tersebut.

Setiap kali dia mampu membaca satu ayat dengan lancar, terlihat wajah berbunga-bunga ingin segera masuk ke ayat-ayat berikutnya. Namun saya memintanya untuk mengulang ayat yang berhasil dia lewati dengan baik tersebut. Merengutlah roman mukanya, tanda gak suka.

Mengulang akan menjadi aktivitas menyenangkan apabila mengedepankan aspek manfaatnya. Dalam membaca Al-Qur’an, apabila pembacanya masih terbata-bata, maka di antara manfaat mengulang- bacaannya adalah semakin lancar. Bila dia termasuk pembaca Al-Qur’an yang sudah lancar, maka dengan mengulang bacaan akan mendatangkan manfaat hafalan yang tertanam dalam hatinya.

Namun manfaat kelancaran dan hafalan ini acapkali terlupakan dari seorang pembaca Al-Qur’an. Hal yang lebih dia ingat ketika akan mengulangi bacaan adalah capek dan capek. Sehingga dia tidak bersemangat untuk mengulang bacaannya.

Padahal tidak ada pegawai yang menambah porsi kerjanya dengan lembur, dia mengingat dan menyiapkan mentalnya dengan menemukan rasa letih dan bosan dengan lamanya bekerja. Akan tetapi dia lebih menghadirkan bonus dan tambahan gaji lembur yang akan segera dia peroleh. Harusnya begitulah seorang pembaca Al-Qur’an, mengedepankan aspek manfaat dalam mengulang bacaannya. Bārakallāhu lanā walakum fi tilawah Al-Qur’an al-Karim.

Penulis:

Mahasiswa ilmu hadis dari sebuah kampus di Jawa Timur.

Tinggalkan komentar